About

Jumat, 18 Oktober 2013

ASMA BRONKHIAL


Asma adalah penyakit paru dengan karakteristik:
1.     obstruksi saluran napas yang reversible (tetapi tidak lengkap pada beberapa pasien) baik secara spontan maupun dengan pengobatan
2.     inflamasi saluran napas
3.     peningkatan respon saluran napas terhadap berbagai rangsangan (hiperaktifitas)

gejala-gejala asma yang disebabkan oleh obstruksi saluran napas:
1.     batuk
2.     mengi
3.     sesak napas

penyempitan saluran napas dapat terjadi secara mendadak maupun perlahan-lahan. Perubahan patologis yang menyebabkan obstruksi jalan napas dapat terjadi pada bronkus ukuran sedang dan bronkus berdiameter 1 mm. Penyempitan jalan napas disebabkan oleh bronkospasme, oedema mukosa dan hipersekresi mucus yang kental.

Asma dapat dibagi dalam tiga kategori :
1.     asma ekstrinsik (alergik), ditemukan pada sejumlah kecil pasien dewasa dan disebabkan oleh allergen yang diketahui dengan keluarga yang mempunyai riwayat penyakit atopik termasuk hay-fever, eczema, dermatitis dan asma. Asma alergik disebabkan oleh kepekaan individu terhadap allergen dalam bentuk serbuk sari yang dihirup, bulu halus binatang, spora jamur, debu, serat kain atau yang lebih jarang terhadap makanan seperti susu atau coklat.Perjalanan terhadap allergen dapat mengakibatkan serangan asma.
2.     asma instrinsik (ideopatik), asma ini ditandai dengan sering tidak ditemukan factor-faktor pencetus yang jelas. Factor nonspesifik (seperti flu biasa, latihan fisik atau emosi) dapat memicu serangan asma. Asma instrinsik lebih sering timbul sesudah usia 40 tahun dan serangan timbul sesudah infeksi sinus di hidung atau percabangan brakheobronkhial. Makin lama serangan makin sering dan makin hebat sehingga akhirnya keadaan ini berlanjut menjadi bronchitis kronik dan kadang-kadang emphysema.
3.     asma campuran, yang terdiri dari komponen-komponen asma ekstriksik dan instrinsik.

Manifestasi klinik asma mudah dikenali sesudah factor pencetus segera timbul dipsnea. Berdasarkan perubahan-perubahan anatomis yang telah dijelaskan behwa kesulitan utama terletak pada saat ekspirasi. Percabangan trakeobronkial melebar dan memanjang selama insiprasi tetapi sulit untuk memaksakan udara keluar dari bronkiolus yang sempit mengalami oedema dan terisi mucus, yang dalam keadaan normal akan berkontraksi sampai tingkat tertentu pada ekspirasi. Udara terperangkap pada bagian distal pada tempat penyumbatan sehingga terjadi hiperinflasi progresif paru.
Asma dapat dibedakan dari brinkitis kronik dan emphysema karena sifatnya yang intermitten dan berdasarkan kenyataan bahwa emphysema destruktif jarang terjadi. Serangan asma yang terus menerus dan tidak dapat ditanggulangi dengan pengobatan bisa dikenal dengan nama status asmatikus dalam kasus ini fungsi ventilasi dapat sangat memburuk sehingga mengakibatkan sianosis (kematian).
























0 komentar:

Posting Komentar