About

Sabtu, 19 Oktober 2013

DILEMA ETIK KEPERAWATAN

 DILEMA  ETIK KEPERAWATAN
A.   Pengertian
            Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu kondisi dimana setiap alternatif memiliki landasan moral atau prinsip. Pada dilema etik ini,sukar untuk menentukan mana yang benar atau salah serta dapat menimbulkan stress pada perawat karena perawat tahu apa yang harus dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk melakukannya. Dilema etik biasa timbul akibat nilai-nilai perawat, klien atau lingkungan tidak lagi menjadi kohesif sehingga timbul pertentangan dalam mengambil keputusan. Pada saat berhadapan dengan dilema etik terdapat juga dampak emosional seperti rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses pengambilan keputusan rasional yang harus dihadapi, ini membutuhkan kemampuan interaksi dan komunikasi yang baik dari seorang perawat.


Menurut Thompson (1985 ) dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang memuaskan atau situasi dimana alternatif yang memuaskan atau tidak memuaskan sebanding. Dalam dilema etik tidak ada yang benar ataupun yang salah. Untuk membuat keputusan yang etis, seorang perawat tergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional.

B.   DILEMA  ETIK KEPERAWATAN
Adapun dilema etik yang sering terjadi di keperawatan antara lain:
  1. Agama/ kepercayaan.
Di rumah sakit pastinya perawat akan bertemu dengan klien dari berbagai jenis agama/ kepercayaan. Perbedaan ini nantinya dapat membuat perawat dan klien memiliki cara pandang yang berbeda dalam menyelesaikan masalah .

Misalnya ada seorang wanita(non muslim) meminta seorang perawat untuk melakukan abortus. Dalam ajaran agama wanita itu,tidak ada hukum yang melarang tentang tindak abortus. Tetapi di satu sisi perawat(muslim) memiliki keyakinan bahwa abortus itu dilarang dalam agama.
Pastinya dalam kasus ini akan timbul dilema pada perawat dalam pengambilan keputusan.Masih banyak contoh kasus- kasus lainnya yang pasti muncul di dalam keperawatan.

  1. Hubungan perawat dengan klien
  Dilema yang sering muncul antara lain:
a.     Berkata jujur atau tidak
Terkadang muncul masalah-masalah yang sulit untuk dikatakan kepada klien mengingat kondisi klien. Tetapi perawat harus mampu mengatakan kepada klien tentang masalah kesehatan klien.
b.     Kepercayaan klien
Rasa percaya harus dibina antara perawat dengan klien.tujuannya adalah untuk mempercepat proses penyembuhan klien.
c.      Membagi perhatian
Perawat juga harus memberikan perhatiannya kepada klien.tetapi perawat harus memperhatikan tingkat kebutuhan klien.keadaan darurat harus diutamakan terlebih dahulu. Tidak boleh memandang dari sisi faktor ekonomi sosial,suku, budaya ataupun agama.
d.     Pemberian informasi kepada klien
Perawat berperan memberikan informasi kepada klien baik itu tentang kesehatan klien, biaya pengobatan dan juga tindak lanjut pengobatan

  1. Hubungan perawat dengan dokter
a.     Perbedaan pandangan dalam pemberian praktik pengobatan
Terjadi ketidaksetujuan tentang siapa yang berhak melakukan praktik pengobatan, apakah dokter atau perawat.
b.     Konflik peran perawat
Salah satu peran perawat adalah melakukan advokasi,membela   kepentingan pasien. Saat ini keputusan pasien dipulangkan sangat tergantung kepada putusan dokter. Dengan keunikan pelayanan keperawatan, perawat berada dalam posisi untuk bisa menyatakan kapan pasien bisa pulang atau kapan pasien harus tetap tinggal.

4.   Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan yang etis, seorang perawat tergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional. Terkadang  saat berhadapan dengan dilema etik terdapat juga dampak emosional seperti rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses pengambilan keputusan rasional yang harus dihadapi. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan interaksi dan komunikasi yang baik dari seorang perawat.

C.   Prinsip moral dalam menyelesaiakan dilema etik keperawatan
a.     Otonomi                                                                                                 Otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan memutuskan. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai.
b.     Keadilan                                                                                                                                     Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
c.      Kejujuran                                                                                           
 Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. mengatakan yang sebenarnya kepada pasien   tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya salama menjalani perawatan.
d.     Kerahasiaan                                                                                                                                                                Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah informasi klien dijaga privasinya. Yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tak seorangpun dapat memperoleh informasi  kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuannya. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikannya pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dicegah.  

D.   Pemecahan Dilema Etik Keperawatan
Kerangka pemecahan dilema etik, menurut Kozier and Erb (1989)
  1. Mengembangkan Data Dasar
    1. Siapa saja orang-orang yang terlibat dalam dilema etik tersebut seperti    klien, suami, anak, perawat, rohaniawan.
    2. Tindakan yang diusulkan
      Sebagai klien dia mempunyai otonomi untuk membiarkan penyakit menggerogoti tubuhnya walaupun sebenarnya bukan hal itu yang di inginkannya. Dalam hal ini, perawat mempunyai peran dalam pemberi asuhan keperawatan, peran advocad (pendidik) serta sebagai konselor yaitu membela dan melindungi klien tersebut untuk hidup dan menyelamatkan jiwa klien dari ancaman kematian.
    3. Maksud dari tindakan
      Dengan memberikan pendidikan, konselor, advokasi diharapkan klien dapat menerima serta dapat membuat keputusan yang tepat terhadap masalah yang saat ini dihadapi.
    4. Konsekuensi tindakan yang diusulkan Misalnya pada kasus wanita yang mengidap kanker payudara dan harus dilakukan pengangkatan payudara.
Bila operasi dilaksanakan
§  Biaya Membutuhkan biaya yang cukup besar.
§  Psikososial  : Pasien merasa bersyukur diberi umur yang panjang (bila operasi itulancar dan baik) namun klien juga dihadapkan pada kecemasan akan kelanjutan hidupnya bila ternyata operasi itu gagal
§  Fisik : Klien akan kehilangan salah satu payudaranya.,Begitu juga sebaliknya jika operasi tidak dilaksanakan.

2.   Identifikasi Konflik Akibat Situasi Tersebut
a.     Untuk memutuskan apakah tindakan  dilakukan pada klien,perawat dihadapkan pada konflik tidak menghormati otonomi klien.
b.     Apabila tindakan  tidak di lakukan perawat dihadapkan pada konflik seperti tidak melaksanakan sumpah profesi, tidak melaksanakan kode etik profesi dan prinsip moral serta tidak melaksanakan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan.
3. Tindakan Alternatif Terhadap Tindakan Yang Diusulkan
    1. Mengusulkan dalam tim yang terlibat dalam masalah yang dihadapi klien untuk dilakukannya tindakan atau tidak.
    2. Mengangkat dilema etik kepada komisi etik keperawatan yang lebih tinggi untuk mempertimbangkan apakah dilakukan atau tidak suatu tindakan.
4.    Menetapkan Siapa Pembuat Keputusan
             Pihak- pihak yang terlibat dalam pembuat keputusan antara lain tim kesehatan
             itu sendiri, klien dan juga keluarga.
      5.    Mengidentifikasi Kewajiban Perawat
a.     Menghindarkan klien dari ancaman kematian.
b.     Melaksanakan prinsip-prinsip kode etik keperawatan.
c.      Menghargai otonomi klien
      6.    Membuat keputusan 
               Keputusan yang diambil sesuai dengan hak otonomi klien dan juga dari            pertimbangan tim kesehatan lainnya.



0 komentar:

Posting Komentar