About

Sabtu, 19 Oktober 2013

Epidemiologi

2.1    Konsep Epidemiologi
Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan faktor-faktor yang menentukan keadaan yang berhubungan dengan kesehatan atau kejadian-kejadian pada kelompok penduduk tertentu. (Last, Beagehole et al,1993)
         Epidemiologi lebih difokuskan kepada frekuensi masalah kesehatan yaitu banyaknya masalah kesehatan (kesakitan, kecelakaan) pada sekelompok manusia, penyebaran masalah kesehatan,pengelompokkan masalah kesehaatn menurut keadaan tertentu, person(manusia), Place(tempat) dan Time(waktu), serta faktor-faktor yang mempengaruhi suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekuensi, penyebarannya maupun penyebab timbulnya masalah kesehatan.
            Subjek dan objek epidemiologi terdiri dari masalah kesehatan ( penyakit menular, penyakit tidak menular, kecelakaan, bencana alam), masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia, dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan tesebut berupa Metode Lit epid (penyebab masalah dan timbulnya masalah kesehatan).

            Epidemiologi akan menggambarkan penyakit secara komprehensif dan dinamis, tidak hanya mencakup wabah tetapi juga antara periode terjadinya wabah secara sporadis dan endemis. Tingkat kematian, kesakitan, ketidakmampuan, dan status kesehatan masyarakat lebih diperhatikan dalam melakukan penelitian epidemiologi.
            Kegunaan Studi Epidemiologi (Brownson and Petiti, 1998) antara lain : menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan (agent, host, dan lingkungan) sebagai dasar (ilmiah) untuk tindakan penyakit, kecelakaan (injury) dan promosi kesehatan, menentukan penyebab utama kesakitan, kecacatan, dan kematian untuk menetapkan prioritas tindakan dan riset, mengidentifikasi kelompok penduduk risiko tinggi dari suatu penyakit, sehingga tindakan dapat segera diprioritaskan, mengevaluasi efektifitas program-program kesehatan dan upaya pelayanan dalam rangka peningkatan kesehatan penduduk.
                      
Pendekatan epidemiologi yaitu :
a)    Epidemiologi Deskriptif yang mempelajari frekuensi, distribusi & perkembangan masalah kesehatan pada populasi, meliputi :
·     WHAT (penyakit, masalah kesehatan), WHO (Umur, Sex, Etnis, Status kawin, pekerjaan), WHERE (Lokal, Nasional, Internasional), WHEN(Sporadis, Endemis, Epidemis, Pandemi) & WHY (Kenapa ada masalah/penyakit)
·     TIME dipengaruhi oleh : keberadaan penyebab pada waktu tertentu, perubahan lingkungan, perubahan kriteria dan alat diagnosis serta kemajuan IPTEK, perubahan pada penyakit karena usaha pencegahan & penanggulangan.
·     PLACE dipengaruhi oleh : iklim dan geografi, flora dan fauna, penyebaran dan kepadatan penduduk, sistem pelayanan kesehatan, agama, adat istiadat.
·     PERSON dipengaruhi oleh : genetika tetap (jenis kelamin, ras), biologik (umur, status gizi, kehamilan), perilaku individual (agama, kepercayaan, mobilitas), sosial-ekonomi (pekerjaan, status perkawinan, pendidikan).
·     HOST (Umur, Sex, Pendidikan, Pekerjaan)
·     AGEN (Bakteri, Parasit, Virus, Keturunan)
·     ENVIRONTMEN (Fisik, Biologik, Sosio-ekonomi)

b)    Epidemiologi Analitik yang mempelajari faktor-faktor yg menentukan distribusi hubungan sebab akibat masalah kesehatan .
·     Studi intervensi / experimental
Perbedaan Clinical dengan Community
Spesifikasi
Klinis
Masyarakat
Populasi
Tempat
Alat

Cara Diagnose

Terapi
Individu
RS, PUSKEMAS, Klinik
Alat medis, Physical diagnos
Anamnesis Laboratorium
Obat, Rawat
Radiologi
Masyarakat
Desa, Kecamatan
Epidemiologi Biostatistik
Pengumpulan data
Kesakitan / kematian

Imunisasi, Suluh, Sanitas

            Istilah dalam masalah kesehatan :
a.    Epidemi     : masalah kesehatan pada daerah tertentu.
b.   Pandemi     : epidemi dengan penyebarannya meluas.
c.   Endemi       : keadaan dimana masalah kesehatan frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu lama.
d.   Sporadik     : Masalah kesehatan pada wilayah tertentu dimana frekuensi berubah-ubah menurut perubahan waktu.
e.      Wabah        : kejadian berjangkitnya suatu penyakit dalam masyarakat dengan jumlah penderita meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu, serta dapat menimbulkan malapetaka.

2.2    Transmisi Penyakit
Transmisi penyakit dikenal juga dengan penularan penyakit yang merupakan suatu mekanisme dimana penyebab penyakit ditularkan dari seseorang kepada orang lain atau dari reservoir ke hospes baru. Mekanisme penularan yang paling sering terjadi adalah melalui beberapa organ tubuh. Ada beberapa cara transmisi penyakit yaitu :
a)     Kontak
Kontak terbagi atas dua, kontak langsung (cenderung terjadi di daerah perkotaan karena jumlah penduduk yang padat), kontak tidak langsung (melalui benda-benda yang terkontaminasi)
b)      Inhalasi merupakan penularan melalui udara atau pernafasan. Penyakitnya sering disebut “air borne infection”.
c)     Melalui asupan makanan => penyakit saluran pencernaan, dimana dapat dibagi lagi menjadi : Water Borne Disesase (Air), Port D’entry nya mulut & kulit, Food Borne Disease (makanan), Milkborne Disease (susu).
d)     Infeksi dapat ditularkan melalui tangan, makanan atau minuman.
e)     Penetrasi pada kulit misalnya cacing tambang yang menembus kulit, gigitan vector (malaria) dan melalui luka (tetanus).
f)      Infeksi melalui plasenta yaitu infeksi melalui plasenta ibu yang menderita penyakit ketika mengandung misalnya, syphilis dan toxoplasmosis.
Menurut John Bordon, model segitiga epidemiologi menggambarkan interaksi tiga komponen penyakit yaitu Manusia (Host), penyebab (Agent) dan lingkungan (Enviromet). Suatu penyakit dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih di kenal dengan model triangle epidemiologi atau triad epidemiologi yang menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba) mudah diisolasikan dengan jelas dari lingkungan.
Triad Epidemiologi

2.3    Morbiditas dan  Mortalitas
Morbiditas
Semua gangguan pada fungsi dan struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit. Morbiditas merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi. Morbiditas mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko. Setiap kejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi.
Mortalitas
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun. Pada masyarakat Indonesia terdapat beberapa hal yang sering mengakibatkan kematian seperti degenerasi organ vital, status penyakit, Bunuh diri, Kecelakaan, Pembunuhan, Bencana Alam.

2.4    Penelitian Epidemiologi
Penelitian epidemiologi dapat dilakukan dengan cara :
a)     Penelitian Eksperimental yaitu intervensi atau perlakuan khusus pada obyek yang diteliti baik secara keseluruhan sampel atau secara randomisasi (eksperimental murni), atau dapat juga dilakukan secara non randomisasi (eksperimental semu).
b)     Penelitian observasional dapat dilihat dari peristiwa secara alami tanpa ada perlakuan khusus terhadap kelompok yang diteliti.
c)     Penelitian deskriptif yaitu untuk mengetahui jumlah kasus baru dan lama dalam periode tertentu dengan Who, When dan Where. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui sifat kejadian tersebut dalam masyarakat serta kecenderungannya untuk masa mendatang.
d)     Penelitian analitik dapat dilakukan dalam mencari faktor penyebab serta hubungan sebab akibat terjadinya penyakit maupun gangguan kesehatan lainnya.
Ø  Cross sectional study merupakan penelitian penyakit dan penyebab atau faktor resiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati hubungan antara faktor resiko dengan akibat yg terjadi berupa penyakit atau keadaan kesehatan tertentu dalam waktu yang bersamaan, ditanya masalahnya (akibat) sekaligus penyebabnya (faktor resikonya).
Ø  Case controle study, didasarkan pada kejadian penyakit yang sudah ada sehingga memungkinkan untuk menganalisa dua kelompok tertentu yakni kelompok kasus yangg menderita penyakit atau terkena akibat yang diteliti, dibandingkan dengan kelompok yang tidak menderita atau tidak terkena akibat.
Ø  Cohort study yaitu penelitian observasional analitik yang didasarkan pada pengamatan sekelompok penduduk tertentu dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini kelompok penduduk yang diamati merupakan kelompok penduduk dengan 2 kategori tertentu yakni yang terpapar dan yang tidak terpapar terhadap faktor yang dicurigai sebagai faktor penyebab.

2.5  Pengukuran Epidemiologi
1. Incidence Rate
Incidence rate dari suatu penyakit tertentu adalah jumlah kasus baru yang terjadi di kalangan penduduk selama periode waktu tertentu.
                         Jumlah kasus baru suatu penyakit selama periode tertentu
Incidence Rate = ------------------------------------------------------------------ x 1000
                                     Populasi yang mempunyai resiko

2. Attack Rate
Jumlah penderita baru suatu  penyakit yang ditemukan pada suatu saat  dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama.
                          Jumlah kasus selama epidemi
Attack Rate = --------------------------------------------- x 1000
                    Populasi yang mempunyai resiko-resiko

3. Prevalence Rate
Prevalence rate mengukur jumlah orang di kalangan penduduk yang menderita suatu penyakit pada satu titik waktu tertentu.
                            Jumlah kasus-kasus penyakit yang ada pada satu titik waktu
Prevalence Rate = ------------------------------------------- x 1000
                                Jumlah penduduk seluruhnya

4. Period Prevalence
Digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa.
                              Jumlah kasus penyakit selama periode
Period Prevalence = ---------------------------------------------- x 1000
                             Penduduk rata-rata dari periode tersebut
                                         (mid period population)

5. Crude Death Rate (CDR)
                             Jumlah kematian di kalangan penduduk
                                      di suatu daerah dalam 1 tahun
Crude Death Rate = ---------------------------------------------- x 1000
                                Jumlah penduduk rata-rata (pertengahan
                                  tahun, di daerah & tahun yang sama)

6. Age Specific Death Rate (Angka Kematian pada Umur Tertentu)
Sebagai contoh : age specific death rate pada golongan umur 20-30 tahun
                                            Jumlah kematian antara umur 20-30 tahun
                                                di suatu daerah dalam waktu 1 tahun
Age Specific Death Rate = ----------------------------------------------------- x 1000
                                          Jumlah penduduk berumur antara 20-30 tahun
                                                    pada daerah dan tahun yang sama

7. Cause Disease Specific Death Rate (Angka Kematian Akibat Penyakit Tertentu)
Sebagai contoh kematian karena TB :
                                                            Jumlah kematian karena TBC di
                                                              1 daerah dalam waktu 1 tahun
Cause (TB) Specific Death Rate = ------------------------------------------------ x 1000
                                                      Jumlah penduduk rata-rata (pertengahan
                                                       tahun) pada daerah dan tahun yang sama

2.6  Peran perawatan dalam epidemiologi
Perawat sebagai tenaga kesehatan memiliki peranan yang sangat penting dalam epidemiologi, hal ini dapat dilihat dalam penerapan community health nursing (CHN) atau keperawatan kesehatan masyarakat, yang merupakan ilmu pengetahuan epidemiologi sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi.
Metode epidemiologi dapat digunakan sebagai standard kesehatan, disajikan sebagai alat untuk memperkirakan kebutuhan masyarakat. Kemudian metode epidemiologi juga dapat digunakan untuk melakukan monitoring perubahan status kesehatan masyarakat, evaluasi pengaruh program pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.

Perawat menggunakan hasil riset/studi epidemiologi sebagai informasi awal dalam membuat kerangka acuan untuk perencanaan dan evaluasi program intervensi masyarakat, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan, karena riset epidemiologi dapat memunculkan badan pengetahuan (body of knowledge) termasuk riwayat asal penyakit, pola terjadinya penyakit, dan faktor-faktor resiko tinggi terjadinya penyakit. Adapun program yang dapat dilakukan perawat berdasarkan riset epidemiologi adalah Program utama pencegahan difokuskan pada menjaga jarak perantara penyakit dari host/tuan rumah yang rentan, pengurangan kelangsungan hidup agent, penambahan resistensi host dan mengubah kejadian hubungan host, agent, dan lingkungan. Kedua, program mengurangi resiko dan screening, ketiga : strategi mencegah pada pribadi perawat dengan body of knowlwdge yang berasal dari riset epidemiologi, sebagai dasar untuk pengkajian individu dan kebutuhan kesehatan keluarga dan intervensi perencanaan perawatan.

0 komentar:

Posting Komentar