About

Jumat, 18 Oktober 2013

Injeksi Intramuskular


Injeksi Intramuskular

            Rute IM memungkinkan absorbsi lebih cepat dari pada injeksi subkutan, karena pembuluh darah lebih banyak terdapat di otot. Bahaya kerusakan jaringan berkurang ketika obat memasuki otot yang dalam, tetapi bila tidak hati-hati, ada resiko menginjeksi obat langsung ke pembuluh darah. Perawat menggunakan jarum berukuran lebih panjang dan lebih besar untuk melewati jaringan subkutan dan mempenetrasi jaringan otot dalam. Berat badan mempengaruhi pemilihan ukuran jarum misalnya seorang klien dengan BB 45 kg mungkin hanya memerlukan jarum dengan panjang 5/4 sampai 3/2 inci, sedangkan anak yan BBnya 22,5 kg biasanya memerlukan jarum dengan panjang 1 inci. Sudut insersi untuk injeksi IM ialah 900. Otot kurang sensitive terhadap obat yang mengiritasi dan kental. Seorang klien perkembangannya baik dan normal dapat menoleransi dengan aman 3 ml obat dalam otot yang lebih besar dan lebih berkembang, misalnya otot dorsogluteal tau vastus lateralis. Otot yang lebih kecil hanya dapat menoleransi 2 ml obat. Wong ( 1995 ) menganjurkan untuk tidak memberi obat-obatan lebih dari 1 ml kepada anak kecil dan bayi yang sudah besar.

            Perawat mengkaji integritas otot sebelum memberikan injeksi.otot harus bebas dari nyeri tekan. Injeksi berulang di otot yang sama menyebabkan timbulnya rasa tidak nyaman yang berat. Dengan meminta klien untuk rileks, perawat dapat memalpasi otot utuk menyingkirkan kemungkinan adanya lesi yang mengeras. Umumnya, otot dapat meminimalkan rasa tidak nyaman selama injeksi dengan membantunya mengambil posisi yang dapat mengurangi ketegangan otot.

Tempat Injeksi
            Ketika memilih tempat injeksi IM, perawat mengkaji hal berikut :
·       Apakah area tersebut bebas infeksi atau nekrosis ?
·       Apakah darah setempat menglami memar atau abrasi ?
·       Dimana lokasi tulang, saraf, pembuluh darah utama ?
·        Berapa volume bat yang akan diberikan ?


Otot Vastus Lateralis
            Otot vastus lateralis yang tebal dan berkmebang baik adalah yempat injeksi yang dipilih untuk dewasa, anak-anak, dan bayi. Otot terletak di bagian lateral anterior paha dan pada orang dewasa membentang sepanjang satu tangan di atas lutut sampai sepanjang satu tangan di bawah trokanter femur. Sepertiga tengah otot merupakan tempat injeksi terbik. Lebar tempat injeksi membentang dari garis tengah bagian atas paha sampai ke garis tengah sisi luar paha.
            Pada anak kecil atau klien kakeksia, memegang badan selama injeksi akan membantu memastikan obat tersimpan dijaringan otot. Untuk membantu merelaksasi otot, perawat meminta klien berbaring datar denga lutut agak fleksi rendah atau klien dalam posisi duduk.

Otot Ventrogluteal
            Otot ventrogluteal meliputi gluteus medius dan minimus. Klien berbaring diatas salah satu sisi tubuh dengan menekuk lutut, perawat kemudian mencari otot dengan menempatkan telapak tangan di atas trokhanter mayor dan jari telunjuk pada spina iliaka superior anterior panggul paha klien. Tangan kanan untuk panggul kiri dan tangan kiri untuk panggul kanan. Perawat menunjukan jarinya ke arah lipat paha klien dan jari lain ke arah kepala klien. Tempat injeksi terpajan ketika perawat melebarkan jari tengah ke belakang sepanjang krista iliaka ke arah bokong. Jari telunjuk, jari tengah dan krista iliaka membentuk sebuah segitiga dan tempat injeksi terletak di tengah segitiga tersebut. Klien dapat berbaring miring atau tengkurap. Memfleksi lutut dan panggul membantu kilen merelaksasi otot ini.

Otot Dorsogluteus
            Otot Dorsogluteus merupakan tempat yang biasa digunakan unutuk injeksi IM. Namun, insersi jarum yang tidak disengaja ke dalam saraf siatik dapat menyebabkan paralisis permanen atau sebagian pada tungkai yang bersangkutan. Pembuluh darah utama dan tulang juga dekat tempat injeksi. Pada klien yang jaringannya kendur, tempat injeksi sulit ditemukan.

Otot Deltoid
            Pada beberapa orang dewasa, bayi, dan kebanyakan anak-anak, otot deltiod belum berkembang baik. Saraf radialis, ulnaris, dan arteri brakialis terdapat di dalam lengan atas sepanjang humerus. Perawat juga menggunakan daerah deltoideus, kecuali tempat injeksi laintidak dapat diakses karena ada balutan, gips, atau obstruksi lain.

Metode Z – TRACK
            Ketika preparat yang mengiritasi ( mis. Zat besi ) diberikan secara intramuskular, injeksi metode Z-Track meminimalkan irirtasi jaringan dengan menyekat obat dalam jaringan otot. Perawat lebih memilih tempat injeksi IM di otot yang lebih besar dan lebih dalam, misalnya otot ventrogluteus. Sebuah jarum baru harus dipasang pada spuit setelah obat disiapkan sehingga tidak ada larutan yang tertinggal di sisi luar jarum. Perawat mengisap 0,2 ml udara untuk menciptakan pengunci. Setelah menyiapkan tempat injeksi dengan terlebih dahulu membersihkannya dengan antiseptik, perawat menarik kulit dan jaringa SC sekitar 2,5 cmsampai 3,5 cm ke arah samping. Dengan memegang kulit yang tegang dengan tangan yang tidak dominan, perawat menginjeksi jarum dalam otot. Dari pengalaman perawat belajar memegang spuit dan mengaspirasi dengan satu tangan. Perawat menginjeksi obat dan udara secara pelahan, jika tidak ada darah teraspirasi. Jarum tetap diinsersi selama 10 detik supaya obat menyebar rata. Perawat melepas kulit setelah menarik jarum, yang akan meningglakan jejak zigzag yang menutup jejak jarum di manapun bidang jaringansaling bertemu. Obat tidak dapat keluar dari jaringan otot.

Teknik Kunci - Udara
            Injeksi IM menggunakan teknik kunci - udara mengurangi iritasi pada jaringan SC ketika jarum ditarik keluar. Ketika jumlah kecil udara disuntikkan setelah sebuah bolus obat, uadar membersihkan jarum obat. Teknik ini terutama direkomendasikan pada sispan informasi obat hanya pada beberapa obat. Contohnya : inferon, vaksin Wyeth yang disapkan dengan adjuvan aluminium, vaksin toksoid difteri dan tetanus, dan pertusis ( batuk rejan )

            Setelah menyiapakan dosis obat yang sesuai, perawat mengisap uadar sebanyak 0,2 ml. Jarum kemudian harus disuntikkan ke arah bawah pada sudut 900, sehingga udara naik kebagian atas obat menuju pengisap. Ketika perawat menginjeksi obat kedalam otot, udara mengikuti obat, sehingga tercipta kunci-udara. Apabila perawat menginjeksi obat dengan jarum pada sudut kurang dari 900, udara berkumpul disepanjang badan spuit dan terlalu cepat masuk ke dalam otot. Obat kemudian dapat dengan mudah masuk kejaringan SC.

0 komentar:

Posting Komentar