About

Jumat, 18 Oktober 2013

METABOLISME PADA SAAT LAPAR


Karbohidrat glukosa merupakan karbohidrat terpenting dalam kaitannya dengan penyediaan energi di dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena semua jenis karbohidrat baik monosakarida, disakarida maupun polisakarida yang dikonsumsi oleh manusia akan terkonversi menjadi glukosa di dalam hati. Glukosa ini kemudian akan berperan sebagai salah satu molekul utama bagi
pembentukan energi di dalam tubuh.

Di dalam tubuh manusia glukosa yang telah diserap oleh usus halus kemudian akan terdistribusi ke dalam semua sel tubuh melalui aliran darah. Di dalam tubuh, glukosa tidak hanya dapat tersimpan dalam bentuk glikogen di dalam otot & hati namun juga dapat tersimpan pada plasma darah dalam bentuk glukosa darah (blood glucose). Di dalam tubuh selain akan berperan sebagai bahan bakar bagi proses metabolisme, glukosa juga akan berperan sebagai sumber energi utama bagi kerja otak. Melalui proses oksidasi yang terjadi di dalam sel-sel tubuh, glukosa kemudian akan digunakan untuk mensintesis molekul ATP (adenosine triphosphate) yang merupakan molukel molekul dasar penghasil energi di dalam tubuh. Dalam konsumsi keseharian, glukosa akan menyediakan hampir 50—75% dari total kebutuhan energi tubuh.

Untuk dapat menghasilkan energi, proses metabolisme glukosa akan berlangsung melalui 2 mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik dan proses aerobik. Proses metabolisme secara anaerobik akan berlangsung di dalam sitoplasma (cytoplasm) sedangkan proses metabolisme anaerobik akan berjalan dengan mengunakan enzim ysebagai katalis di dalam mitochondria dengan kehadiran Oksigen (O ). 2

Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

Kadar glukosa di dalam darah diatur secara otomatis oleh sel-sel hati. Kalau kadar glukosa darah meningkat,maka sel hati akan mengubahnya sebagian menjadi glikogen dan disimpan didalam sel-sel tersebut,sehingga kadar glukosa darah menurun kembali mencapai kadar normal 80-100 mg%.

Selama beberapa jam kemudian kadar glukosa akan menurun kembali karna karna telah dipakai untuk menghasilkan energi. Bila kadar glukosa menurun, akan menimbulkan rasa lapar. Sehingga sebagian glikogen hati diubah kembali menjadi glukosa dan dikeluarkan ke dalam sirkulasi darah.Juga sel-sel otot ikut memegang peranan dengan menimbun sebagian glikogen didalam sel-sel otot tersebut,dan bila otot memerlukan energi,glikogen otot ini dipecah menjadi glukosa dan di olah lebih lanjut menjadi energi dalam bentuk ATP dalam siklus krebs.
Setelah beralih dari keadaan kenyang ke keadaan lapar keberadaan glukosa dari makan akan menjadi lebih sedikit, dan glikogen hati akn disekresikan dalam upaya mempertahankan kadar glukosa darah.
Konsentrasi insulin dalam darah menurun sementara glukagon meningkat. Dengan berkurangnya pemakaian glukosa dalam jaringan adiposa dan menurunnya efek inhibisi insulin yterhadap lipolisis, lemak akan dimobilisasi sebagai asam lemak bebas dan gliserol.
Asam lemak bebas di angkut ke jaringan dan didalam jaringan asam lemak bebas akan dioksidasi atau mengalami esterifikasi. Gliserol bergabung dengan depot karbohidrat setelah mengalami aktifasi menjadi gliserol 3-fosfat, yang terutama berlangsusng dalam hati dan ginjal. Selama fase peralihan dari keadaan benar-benar kenyang kepada keadaan lapar produksi glukusa endogen ( dari as amino dan gliserol ). Tidak mampu mengikuti kecepatan pemakaian dan oksidasinya, mengingat simpanan glikogen hati sudah terpakai dan kadar glukosa darah cenderung menurun. Jadi, lemak akan dimobilisasi dengan kecepatan yang terus meningkat, namun dalam beberapa jam kemudian kadar as lemak bebas plasma dan glukosa darah akan menjadi stabil pada kadar nuchternya ( masing-masing 0,7 – 0,8 dan 3,3 – 3,9 mmol/L)
Pada saat ini harus dianggap bahwa pasokan glukosa dalam tubuh sudah diimbangi kebutuhannya akan penggunaan dan oksidasi as lemak bebas dan badan keton, dengan menyisihkan oksidasi tak wajib ( nonobligatory ) glukosa. Keseimbangan yang cermat ini akan terganggu dalam keadaan yang membutuhkan lebih banyak glukosa / bila terjadi gangguan pada pemakaian glukosa sehingga menyebabkan mobilisasi lemak selanjutnya.
Pengadaan karbohidrat oleh jaringan adiposa, dalam bentuk gliserol, merupakan suatu fungsi yang pentin, karena sumber karbohidrat ini bersama karbohidrat yang dihasilkan lewat glukoneolisis dari pritein merupakan satu-satunya sumber yang dapat memasok organisme yamg kelaparan, dengan glukosa yang diperlukan untuk proses yang harus menggunakan glukosa. Dalam keadaan lapar yang berlangsung lama pada manusia, glukoneogenesisi dari protein akan menurun karena berkurangnya pelepasan as amino, khususnya alanin, dari otot. Keadaan ini bersamaan terjadi adaptasi jaringan otak untuk menggantikan kurang lebih separoh dari glukosa yang dioksidasikan itu engan badan keton
            Konsentrasi glikogen didalam otot sebenarnya lebih rendah daripada konsentrasinya didalam hati,tetapi karna masa otot dalam tubuh jauh lebih banyak,di bandingakan dengan sel-sel hati maka jumlah total glikogen di dalam seluruh otot menjadi lebih banyak di bandingkan dengan jumlah total didalam hati.



0 komentar:

Posting Komentar