1 Definisi
Hipotalamus terletak di
batang otak tepatnya di dienchepalon, dekat
dengan ventrikel otak ketiga (ventrikulus
tertius). Hipotalamus sebagai pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang
menjalankan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf. Hipotalamus
melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya
memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon
hipofisa. Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa
mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa
hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana
mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya. Hipofisa
mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan
balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal
kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.
Hypothalamus terletak pada bagian
ventral, meliputi hypophisis atau glandula pytuitaria (salah satu kelenjar
endokrin yang terpenting) dan struktur-struktur lainnya yang berkaitan
(Mukhtar, 2006). Hypothalamus berbatasan pada bagian anterior dengan optic
chiasma.
Hypothalamus terdiri dari beberapa
bagian yaitu:
a.
Bagian posterior dengan mammilary
bodies
b. Bagian
dorsal dengan thalamus
c. Bagian
ventral dengan sphenoid bone
2
Hormon-hormon di Hipotalamus
Hormon yang dihasilkan
hipotalamus sering disebut faktor R dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormon
hipofise anterior, sedangkan kontrol terhadap hipofise posterior berlangsung
melalui kerja saraf. Pembuluh darah kecil yang membawa sekret hipotalamus ke
hipofise disebut portal hipotalamik
hipofise.
Hormon-hormon
hipotalamus antara lain:
1. Gonadotropin
Releasing Hormone / luliberin
GnRH
adalah hormon
stimulator bagi sekresi hormon FSH
dan LH, yang merupakan hormon yang
diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl
stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen
akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi
rendah, begitupun sebaliknya.
Neuron
GnRH merupakan sel neuroendokrin yang sangat unik karena tidak berasal dari
perkembangan jaringan otak. Sekitar satu dekade yang lain, sejumlah ilmuwan
menyebutkan penemuan neuron GnRH pada hidung seekor embrio tikus yang sedang
berkembang. Saat ini telah terbukti bahwa pada manusia, neuron GnRH juga
berasal dari luar otak, tepatnya dari bagian medial olfactory placode
pada hidung.
Beberapa ribu neuron GnRH bermigrasi menuju hipotalamus saat masa janin dengan waktu tempuh sekitar 16 hari
untuk tikus,
70 hari untuk domba
dan 16 minggu untuk manusia.
Neuron
GnRH bergerak sepanjang akson
nervus terminalis dan saraf
vomeronasal seakan dapat mengendus arah tujuan dan di mana harus
berhenti.
Tidak
adanya migrasi neuron GnRH pada masa embrio, akan mengakibatkan sindrom
Kallmann yang
disebabkan tidak terjadinya sekresi hormon terkait. Penyebab kedua adalah sekresi yang tidak
mencapai sasaran, sehingga kedua hormon gonadotropin yang diperlukan bagi
perkembangan guna mencapai pubertas tidak tersekresi dengan baik.
Gonadotropin
releasing hormon( GnRH) ini bertanggung jawab untuk pelepasan FSH dan LH dari
hipofisa anterior. GnRH dipertimbangkan sebagai neurohormon yaitu hormon yang
menghasilkan sel neuron spesifik dan dilepaskan pada terminal neuronnya. Daerah
utama produksi GnRH adalah pada preoptik area hipothamus, yaitu berisi
kebanyakan neuron yang mensekresikan GnRH.
GnRH disekresikan pada pembuluh portal hipofisal
pada median eminence. Pembuluh darah yang membawa GnRH mengaktifkan reseptornya
sendiri yakni gonadotropin – releasing hormone receptor (GnRHR) yang berlokasi
dalam membran sel.GnRH berfungsi menstimulasi sintesis dan sekresi folikel
stimulating hormon (FSH) dan luteulizing hormon (LH). Proses tersebut dikontol
oleh ukuran dan frekuensi GnRH. Sekresi GnRH penting untuk mengatur siklus
reproduksi. Regulasi reproduksi diatur terjadi melalui sekresi gonadotropin
pituitari yang melibatkan hormon LH dan FSH. Sekresi hormon ini diatur oleh
feedbeck positif dan feedback negatif tergantung pada fase siklus steroid gonad
dan stimulasi pelepasan GnRH.
GnRH ( gonadotropin – releasing hormone) juga
dikenal sebagai luteulizing hormone – release ( LHRH) berfungsi sebagai
menstimulasi sekresi LH dan FSH.
Mekanisme kerja GnRH :
Mekanisme dependent-calcium ekstraseluler. GnRH
berinteraksi dengan 3 protein membran: (1) reseptor untuk pengikatan
ekstraseluler, (2) interaksi dengan protein G yang mengaktifkan enzim phospholipase
C (PLC), dan (3) PLC mengaktifkan protein tirosin-kinase. Protein
tirosin-kinase memfosforilasi tirosin untuk mengaktifkan enzim PLC yang
berperan mengubah phosphatidylinositol 4,5-biphosphate (PIP2)
menjadi 2 second messenger yaitu: (1) phosphatidylinositol
triphosphate (IP3) yang berperan meningkatkan kadar Ca+2
intraseluler dari retikulum endoplasmik dan membuka pintu saluran masuk ion Ca+2
dari luar sel (ekstraseluler). (2) diacylglicerol (DAG) yang berperan
mengaktifkan PKC di sitoplasma, selanjutnya PKC mengaktivasi transkripsi gena
melalui proses fosforilasi untuk meningkatkan biosintesis GnH.
2.
Growth
hormone (GH)
Growth hormone(GH) atau hormon pertumbuhan berperan
dalam mengendalikan pertumbuhan tulang, otot dan organ serta memengaruhi
kecepatan pertumbuhan tubuh dengan memberikan stimulasi kepada hati untuk
mensekresi hormon somatomedin, sebuah hormon perkembangan yang memberikan
stimulasi lebih lanjut terhadap sel untuk berkembang biak. Seseorang yang
kelebihan hormon ini akan mengalami pertumbuhan luar
biasa yang disebut gigantisme pada anak dan akromegali pada orang dewasa. Orang
yang kekurangan hormon ini akan mengalami kekerdilan (dwarfisme). Hormon ini
dikeluarkan oleh hipofisis. Disamping hormone
pertumbuhan, beberapa hormone lain juga berperan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan normal yaitu hormone tiroid, insulin, androgen dan estrogen.
Pemberian hormone pertumbuhan pada pasien
hipopituitarisme menyebabkan pertumbuhan normal apabila pengobatan dimulai
cukup dini. Pematangan alat kelamin tidak terjadi tanpa pemberian hormone
kelamin atau gonadotropin. Gigantisme dan akromegali tidak pernah dilaporkan terjadi
akibat terapi dengan hormone ini.
Hormon Pertumbuhan Manusia akan berkurang seiring
dengan pertambahan usia. Pada umur 60 tahun volume Hormon Pertumbuhan hanya
tinggal sebesar 25% jika dibandingkan dengan usia 21 tahun. Faktor-faktor yang
membuat proses penuaan manusia jauh lebih cepat dari yang seharusnya adalah factor pola hidup yang tidak sehat.
Hormon pertumbuhan memiliki efek
penting pada metabolisme protein, lipid dan karbohidrat dengan mekanisme kerja
belum jelas. Hormon lain yaitu insulin,
glukokortikoid, katekolamin dan glucagon juga berpengaruh terhadap pengaturan
zat-zat ini. Hormon pertumbuhan memperlihatkan efek anti-insulin yaitu
meninggikan kadar gula darah, tetapi disamping itu juga berefek seperti insulin
yaitu menghambat penglepasan asam lemak dan merangsang ambilan asam amino oleh
sel.
Hormon pertumbuhan terbukti berpengaruh pada
penyakit diabetes mellitus. Pasien diabetes sangat sensitive terhadap
terjadinya hiperglikemiaoleh hormone pertumbuhan. Pada keadaan lapar, hormone
pertumbuhan menyebabkan mobilisasi lemak dari depot lemak untuk masuk ke
peredaran darah. Hormon ini sepertinya mengalihkan sumber energy dari
karbohidat ke lemak.
Hormon pertumbuhan memperlihatkan keseimbangan
positif untuk N, P, Na, K, Ca dan Cl, unsure-unsur terpenting untuk membangun
jaringan baru. Nitrogen terutama terdapat dalam asam amino dibawah pengaruh
hormone pertumbuhan jumlah asam amino yang dibawa ke dalam jaringan untuk
membentuk protein meningkat, sehingga kadar N dalam darah (urea) menurun, sesuai
dengan efek anaboliknya.
Pengaturan
Sekresi hormone pertumbuhan secara fisiologis diatur
oleh hipotalamus factor penglepas hormone pertumbuhan (GHRF = Growth Hormone
Releasing Factor) yang merangsang sekresi hormone pertumbuhan. Selain itu dalam
hipotalamus juga dijumpai Stomatosatin (GH-RIH = growth hormone releasing
inhibator hormone) yang menghambat sekresi beberapa hormone antara lain hormone
pertumbuhan. Dengan demikian, hipotalamus memegang peran dwifungsi dalam
pengaturan hormone ini.
Selain itu, Hipotalamus mengontrol kerja dari kelenjar pituitari (kelenjar
hipofisis). Kelenjar hipofisis disebut juga master of gland karena
banyak menyekresikan hormon dan memengaruhi kerja hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar lain di dalam tubuh.
Hipotalamus terletak di bagian dalam-bawah otak. Kelenjar hipotalamus
memerintahkan kelenjar hipofisis bagian depan dan belakang untuk menghasilkan
atau menghambat produksi hormon kelenjar endokrin lain sesuai dengan kebutuhan.
Hipotalamus sangat penting karena menjadi penghubung dan pengatur
komunikasi antara sistem hormon dan sistem saraf. Selain itu, berperan juga
dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Hipotalamus dapat berkomunikasi dengan kelenjar hipofisis dengan dua cara,
yaitu dengan impuls saraf atau dengan mengeluarkan hormon. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, bahwa Hipotalamus dapat mengeluarkan hormon yang disebut
releasing hormone dan inhibiting hormone.
Releasing hormone merangsang kelenjar hipofisis menyekresikan hormon
tertentu. Inhibiting hormone menekan kelenjar hipofisis sehingga tidak
menyekresikan hormon tertentu. Dari 9 jenis hormon yang disekresikan kelenjar
hipofisis, 7 hormon disekresikan bagian depan (anterior) hipofisis dan 2
lainnya oleh bagian belakang (posterior) hipofisis. Kelenjar hipofisis
posterior tersusun atas jaringan saraf dan sebenarnya merupakan bagian dari
hipotalamus. Kelenjar hipofisis anterior tersusun atas sel-sel endokrin yang
menyintesis dan menyekresikan beberapa hormon ke dalam darah.
Sebelum diangkut ke
kelenjar hipofisis anterior,semua atau hampir semua hormon hipotalamus
disekresi oleh ujung saraf yang terletak di dalam eminensia mediana.Perangsang
lisrtrik pada daerah ini merangsang ujung-ujung saraf dan, oleh karena itu,
pada dasarnya menyebabkan pelepasan semua hormon hipotalamus.Akan tetapi, badan
sel neuron yang menyebar ke eminensia mediana ini terletak didaerah khusus
dalam hipotalamus atau pada daerah yang berdekatan dengan bagian basal otak.
Pada waktu istirahat sebelum makan pagi, kadar
hormone pertumbuhan 1-2 ng/mL, sedangkan pada keadaan puasa sampai 60 jam,
meningkat perlahan mencapai 8 ng/mL. Kadar ini selalu meningkat segera setelah
seseorang tertidur lelap. Pada orang dewasa, kadar hormone pertumbuhan
meningkat terutama pada waktu tidur, sedangkan pada remaja juga meningkat pada
waktu bangun. Kadar pada anak dan remaja lebih tinggi dibanding kadar pada
dewasa dan puncak terjadi pada saat remaja. Sekresi GH bervariasi sepanjang
kehidupan bahkan juga 24 jam. Oleh karena itu pemeriksaan kadar GH sesaat tidak
berarti untuk menegakan diagnosis defisiensi dan perlu dilakukan tes provokasi.
Pada anak, hipoglikemia merupakan perangsang yang
kuat sehingga menyebabkan kadar homon pertumbuhan meningkat. Pada hipoglikemia
karena insulin misalnya, kadar hormone pertumbuhan mencapai 50 ng/mL. Kerja
fisik, stress dan rangsangan emosi merupakan perangsangan (stimulus) fisiologis
untuk meningkatkan sekresi hormone ini.
3.
Kortikotropin Hipotalamus-Releasing Hormone (CRH)
Kortikotropin adalah
hormon stimulator hormon dari golongan kortikosteroid, dengan panjang 39 AA dan
waktu paruh sekitar 10 menit. CRH merupakan hormon
polipeptida
dan neurotransmiter dengan rantai peptida
sepanjang 39AA hasil irisan dari prohormon
sepanjang 191 AA yang disekresi
oleh nukleus
paraventrikular pada kelenjar
hipotalamus
saat tubuh mengalami stres.
Hormon ini
merangsang kelenjar hipofisis dan mengeluarkan hormon adrenokortikotropik
(ACTH). Saat
mencapai kortikotrop
pada kelenjar
hipofisis,
CRH teraktivasi oleh hormon
VP
yang disekresi oleh sel parvoselular pada nukleus para ventrikular dan
supraoptik pada hipotalamus, dan menstimulasi produk si dan sekresic AMP dan ACTH.
CRH juga diproduksi oleh plasenta
sebagai hormon parakrin yang berperan dalam sistem fetus. Sintesis dan
penyerapan CRH juga terdapat pada sel darah putih.
Pada tingkat intraselular, CRH menginduksi lintasan enzim
fosfatidil inositol-3 kinase
ACTH disintesis dari irisan
pre-pro-opiomelanokortin, sebuah polipeptida yang terdiri dari 267
asam amino. Fragmen irisan yang terjadi antara lain ACTH, ACTH, β-lipotropin,
γ-lipotropin, MSH, β-endorfin dan peptida opioid. POMC, ACTH dan β-lipotropin
disekresi oleh kortikotrop yang terletak pada adenohipofisis dari
kelenjar hipofisis setelah distimulasi oleh CRH yang disekresi
oleh hipotalamus.
Peran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis dan sekresi glukokoetikoid dan
androgen pada korteks adrenal melalui pencerap ganda protein-G yang
bergantung pada mekanisme cAMP. Sebelum berlangsungnya
sintesis steroid, ACTH akan meningkatkan konsentrasi kolesterol
esterase dan mendifusi kolesterol melalui membran mitokondria dan meningkatkan
sintesis pregnenolon.
Penurunanrasio CRH yang dramatis ditemukan pada penderita
Alzheimer,
hipoglisemia
dan hepatitis,
dan neuron CRH yang hiperaktif akan meningkatkan aktivitas adrenal yang dapat berdampak
pada stress, depresi,
gangguan pola konsumsi dan polatidur.
3
Gangguan
Hormon
1.
Gangguan hormon pertumbuhan
Tumor
hipofisis terdiri dari sel-sel somatotroph dari hipofisis anterior. Ini adenoma
somatotroph adalah jinak dan tumbuh perlahan-lahan, secara bertahap memproduksi
lebih dan lebih GH. Selama bertahun-tahun, masalah klinis yang utama adalah
mereka kelebihan GH. Akhirnya, adenoma dapat menjadi cukup besar untuk
menyebabkan sakit kepala, mengganggu penglihatan oleh tekanan pada saraf optik,
atau menyebabkan kekurangan hormon hipofisis lain dengan perpindahan.
1. Kelebihan GH
Berkepanjangan mengental tulang jari rahang, dan kaki. Berat yang dihasilkan
dari rahang dan ukuran peningkatan angka disebut sebagai akromegali. Masalah
yang menyertainya dapat mencakup berkeringat, tekanan pada saraf (misalnya,
carpal tunnel syndrome), kelemahan otot, seks kelebihan hormon-binding globulin
(SHBG), resistensi insulin atau bahkan bentuk yang jarang dari diabetes tipe 2,
dan penurunan fungsi seksual.
2. GH-mensekresi
tumor biasanya diakui pada dekade kelima dari kehidupan. Hal ini sangat jarang
seperti tumor untuk terjadi di masa kanak-kanak, tetapi, ketika itu terjadi,
yang GH berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan, secara
tradisional disebut sebagai gigantisme hipofisa. Operasi pengangkatan adalah
pengobatan biasa untuk memproduksi GH-tumor. Dalam beberapa situasi, radiasi
terfokus atau antagonis GH seperti pegvisomant dapat digunakan untuk
mengecilkan tumor atau fungsi blok. Obat lain seperti octreotide (agonis
somatostatin) dan bromokriptin (agonis dopamin) bisa digunakan untuk memblokir
sekresi GH karena baik somatostatin dan dopamin negatif menghambat peningkatan
GHRH-dimediasi rilis GH dari hipofisis anterior.
Efek
dari kekurangan hormon pertumbuhan bervariasi tergantung pada usia di mana
mereka terjadi di antaranya :
1. Pada anak-anak,
kegagalan pertumbuhan dan perawakan pendek adalah manifestasi utama dari
defisiensi GH, dengan penyebab umum termasuk kondisi genetik dan cacat bawaan.
Hal ini juga dapat menyebabkan kematangan seksual tertunda.
2. Pada orang
dewasa, kekurangan jarang, dengan penyebab paling umum adenoma hipofisis, dan
lain-lain termasuk kelanjutan dari masalah masa kecil, lesi struktural lainnya
atau trauma, dan sangat jarang idiopatik GHD.
Orang
dewasa dengan hadir GHD dengan non-spesifik masalah termasuk obesitas trunkal
dengan penurunan relatif dalam massa otot dan, dalam banyak kasus, penurunan
energi dan kualitas hidup.
2.
GnRH (Gonadotropin
Releasing Hormon)
Gangguan hormon, diebabkan oleh gangguan proses
hipotalamus di otak yang menghasilkan FSH dan LH sehingga memepengaruhi sistem
kerja lainnya. Ada beberapa gangguan yang disebabkan oleh hormon. Diantaranya:
1. Gangguan perkembangan sel telur
Terjadi akibat kadar
FSH yang tinggi sehingga memepngaruhi perkembangan folikel, sedangkan folikel
merupakan kantung yang berisi sel telur. Hal ini meneybabkan sel telur tidak
matang untuk dapat dibuahi.
2. Gangguan ovulasi
Terjadi akibat kadar LH
yang tinggi, folikel tidak dapat pecah meskipun sel telur sudah cukup
berkembanga. Akibatnya, ovulasi tidak terjadi, ketika sek sperma masuk, tidak
terjadi pembuahan. Ovulasi adalah pematangan sel telur yang ditandai dengan
pecahnya folikel. Sebelum ovulasi, untuk terjadi pembuahan, sel telur juga
harus berkembang.
3. Gangguan
haid
Disebabkan
ketidakseimbangan FSH atau LH sehingga kadar estrogen dan progesteron tidak
normal. Biasanya, ganggun haid yang sering terjadi adalah siklus haid yang
tidak teratu atau jarang, dan perdarahan yang lama atau abnormal. Termasuk
akibat sampingan yang ditimbulkanya, seperti nyeri perut, pusing, mual, atau muntah
4. Gangguan reproduksi
Hal ini disebebkan
ketidak seimbangan hormon. Gangguan reproduksi yang bisa terjadi, misalnya
kista endometriosi yang banyak dialami wanita yang memiliki kadar FSH dan LH
tinggi
5. Keluarnya
air susu sebelum waktunya
Hal
ini tidak wajar jika terjadi pada wanita yang tidak sedang hamil atau menyusui.
biasanya disebbakn oleh kadar prolaktin yang tinggi sehingga pada payudara
mengeluarkan air susu, walaupun tidak banyak. biasanya, wanita tersebut juga
tidak atau jarang mengalami haid, misalnya tiga bulan sekali
6. Sifat
kelaki-lakian
Dapat
muncul pada seorang wanita akibat kadar hormon androgen. hal ini biasanya
terjadi karena fungsi tubuh tertentu yang terganggu atau faktor genetik.
misalnya, pada penderita polokistik ovarium sindrom, yaitu keadaan sel telur
tidak berkembang, siklus haid lama dan tumbuh banyak tiga bulan sekali.
0 komentar:
Posting Komentar