DILEMA ETIK KEPERAWATAN
A. Pengertian
Dilema
etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan moral suatu
tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu kondisi dimana setiap alternatif memiliki landasan moral
atau prinsip. Pada dilema etik ini,sukar untuk menentukan mana yang benar atau
salah serta dapat menimbulkan stress pada perawat karena perawat tahu apa yang
harus dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk melakukannya. Dilema etik biasa
timbul akibat nilai-nilai perawat, klien atau lingkungan tidak lagi menjadi
kohesif sehingga timbul pertentangan dalam mengambil keputusan. Pada saat
berhadapan dengan dilema etik terdapat juga dampak emosional seperti rasa
marah, frustrasi, dan takut saat proses pengambilan keputusan rasional yang
harus dihadapi, ini membutuhkan kemampuan interaksi dan komunikasi yang baik
dari seorang perawat.
Menurut Thompson (1985 ) dilema etik
merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang memuaskan
atau situasi dimana alternatif yang memuaskan atau tidak memuaskan sebanding.
Dalam dilema etik tidak ada yang benar ataupun yang salah. Untuk membuat
keputusan yang etis, seorang perawat tergantung pada pemikiran yang rasional
dan bukan emosional.
B. DILEMA ETIK KEPERAWATAN
Adapun dilema etik yang sering terjadi di keperawatan antara lain:
- Agama/ kepercayaan.
Di rumah sakit pastinya perawat akan
bertemu dengan klien dari berbagai jenis agama/ kepercayaan. Perbedaan ini
nantinya dapat membuat perawat dan
klien memiliki cara pandang yang berbeda dalam menyelesaikan masalah .
Misalnya ada seorang wanita(non muslim)
meminta seorang perawat untuk melakukan abortus. Dalam ajaran agama wanita itu,tidak ada hukum yang
melarang tentang tindak abortus. Tetapi di satu sisi perawat(muslim) memiliki
keyakinan bahwa abortus itu dilarang dalam agama.
Pastinya dalam kasus ini akan timbul
dilema pada perawat dalam pengambilan keputusan.Masih banyak contoh kasus-
kasus lainnya yang pasti muncul di dalam keperawatan.
- Hubungan perawat dengan klien
Dilema yang sering muncul antara
lain:
a.
Berkata jujur atau tidak
Terkadang muncul
masalah-masalah yang sulit untuk dikatakan kepada klien mengingat kondisi
klien. Tetapi perawat harus mampu mengatakan kepada klien tentang masalah kesehatan
klien.
b.
Kepercayaan klien
Rasa percaya harus dibina
antara perawat dengan klien.tujuannya adalah untuk mempercepat proses
penyembuhan klien.
c.
Membagi perhatian
Perawat juga harus memberikan
perhatiannya kepada klien.tetapi perawat harus memperhatikan tingkat kebutuhan
klien.keadaan darurat harus diutamakan terlebih dahulu. Tidak boleh memandang
dari sisi faktor ekonomi sosial,suku, budaya ataupun agama.
d.
Pemberian informasi kepada klien
Perawat berperan memberikan
informasi kepada klien baik itu tentang kesehatan klien, biaya pengobatan dan
juga tindak lanjut pengobatan
- Hubungan perawat dengan dokter
a.
Perbedaan pandangan dalam pemberian
praktik pengobatan
Terjadi ketidaksetujuan
tentang siapa yang berhak melakukan praktik pengobatan, apakah dokter atau
perawat.
b.
Konflik peran perawat
Salah satu peran perawat
adalah melakukan advokasi,membela
kepentingan pasien. Saat ini keputusan pasien dipulangkan sangat
tergantung kepada putusan dokter. Dengan keunikan pelayanan keperawatan,
perawat berada dalam posisi untuk bisa menyatakan kapan pasien bisa pulang atau
kapan pasien harus tetap tinggal.
4.
Pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan
yang etis, seorang perawat tergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional.
Terkadang saat berhadapan dengan dilema
etik terdapat juga dampak emosional seperti rasa marah, frustrasi, dan takut
saat proses pengambilan keputusan rasional yang harus dihadapi. Dalam hal ini
dibutuhkan kemampuan interaksi dan komunikasi yang baik dari seorang perawat.
C. Prinsip moral dalam
menyelesaiakan dilema etik keperawatan
a.
Otonomi Otonomi didasarkan
pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan memutuskan. Orang dewasa
dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri, memilih dan
memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai.
b.
Keadilan
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi
yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral,
legal dan kemanusiaan.
c.
Kejujuran
Prinsip
veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
mengatakan yang sebenarnya kepada pasien tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan keadaan dirinya salama menjalani perawatan.
d.
Kerahasiaan
Aturan
dalam prinsip kerahasiaan ini adalah informasi klien dijaga privasinya. Yang
terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka
pengobatan klien. Tak seorangpun dapat memperoleh informasi kecuali jika diijinkan oleh klien dengan
bukti persetujuannya. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan,
menyampaikannya pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan
lain harus dicegah.
D. Pemecahan Dilema Etik
Keperawatan
Kerangka pemecahan dilema etik, menurut Kozier and Erb (1989)
- Mengembangkan Data Dasar
- Siapa
saja orang-orang yang terlibat dalam dilema etik tersebut seperti klien, suami, anak, perawat,
rohaniawan.
- Tindakan
yang diusulkan
Sebagai klien dia mempunyai otonomi untuk membiarkan penyakit menggerogoti tubuhnya walaupun sebenarnya bukan hal itu yang di inginkannya. Dalam hal ini, perawat mempunyai peran dalam pemberi asuhan keperawatan, peran advocad (pendidik) serta sebagai konselor yaitu membela dan melindungi klien tersebut untuk hidup dan menyelamatkan jiwa klien dari ancaman kematian. - Maksud
dari tindakan
Dengan memberikan pendidikan, konselor, advokasi diharapkan klien dapat menerima serta dapat membuat keputusan yang tepat terhadap masalah yang saat ini dihadapi. - Konsekuensi
tindakan yang diusulkan Misalnya pada kasus wanita yang mengidap kanker
payudara dan harus dilakukan pengangkatan payudara.
Bila operasi dilaksanakan
§ Biaya Membutuhkan biaya yang cukup
besar.
§ Psikososial : Pasien merasa bersyukur diberi umur yang
panjang (bila operasi itulancar dan baik) namun klien juga dihadapkan pada
kecemasan akan kelanjutan hidupnya bila ternyata operasi itu gagal
§ Fisik : Klien akan kehilangan salah satu payudaranya.,Begitu juga sebaliknya jika operasi tidak dilaksanakan.
2. Identifikasi Konflik Akibat Situasi Tersebut
a.
Untuk
memutuskan apakah tindakan dilakukan
pada klien,perawat dihadapkan
pada konflik tidak menghormati otonomi klien.
b.
Apabila
tindakan tidak di lakukan perawat
dihadapkan pada konflik seperti tidak melaksanakan sumpah profesi, tidak
melaksanakan kode etik profesi dan prinsip moral serta tidak melaksanakan
perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan.
3. Tindakan Alternatif Terhadap Tindakan Yang Diusulkan
- Mengusulkan
dalam tim yang terlibat dalam masalah yang dihadapi klien untuk
dilakukannya tindakan atau tidak.
- Mengangkat
dilema etik kepada komisi etik keperawatan yang lebih tinggi untuk
mempertimbangkan apakah dilakukan atau tidak suatu tindakan.
4. Menetapkan Siapa Pembuat
Keputusan
Pihak- pihak yang terlibat dalam pembuat keputusan antara lain tim
kesehatan
itu sendiri, klien dan juga keluarga.
5. Mengidentifikasi Kewajiban Perawat
a.
Menghindarkan
klien dari ancaman kematian.
b.
Melaksanakan
prinsip-prinsip kode etik keperawatan.
c.
Menghargai
otonomi klien
6.
Membuat keputusan
Keputusan yang diambil sesuai dengan hak otonomi klien dan juga
dari pertimbangan tim
kesehatan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar