2.1 Konsep Epidemiologi
Epidemiologi adalah
studi tentang distribusi dan faktor-faktor yang menentukan keadaan yang
berhubungan dengan kesehatan atau kejadian-kejadian pada kelompok penduduk
tertentu. (Last, Beagehole et al,1993)
Epidemiologi
lebih difokuskan kepada frekuensi
masalah kesehatan
yaitu banyaknya masalah kesehatan (kesakitan, kecelakaan) pada sekelompok
manusia, penyebaran
masalah kesehatan,pengelompokkan masalah kesehaatn menurut keadaan tertentu, person(manusia), Place(tempat) dan Time(waktu), serta faktor-faktor yang mempengaruhi
suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekuensi, penyebarannya maupun
penyebab timbulnya masalah kesehatan.
Subjek
dan objek epidemiologi terdiri dari
masalah kesehatan ( penyakit menular, penyakit tidak menular, kecelakaan,
bencana alam), masalah
kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia, dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu
masalah kesehatan dimanfaatkan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah
kesehatan tesebut berupa Metode Lit epid (penyebab masalah dan timbulnya
masalah kesehatan).
Epidemiologi akan menggambarkan penyakit
secara komprehensif dan dinamis, tidak hanya mencakup wabah tetapi juga antara
periode terjadinya wabah secara sporadis dan endemis. Tingkat kematian, kesakitan,
ketidakmampuan, dan status kesehatan masyarakat lebih diperhatikan dalam
melakukan penelitian epidemiologi.
Kegunaan Studi
Epidemiologi (Brownson and Petiti, 1998) antara lain : menemukan
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan (agent, host, dan lingkungan) sebagai
dasar (ilmiah) untuk tindakan penyakit, kecelakaan (injury) dan promosi
kesehatan, menentukan
penyebab utama kesakitan, kecacatan, dan kematian untuk menetapkan prioritas
tindakan dan riset, mengidentifikasi
kelompok penduduk risiko tinggi dari suatu penyakit, sehingga tindakan dapat
segera diprioritaskan, mengevaluasi
efektifitas program-program kesehatan dan upaya pelayanan dalam rangka
peningkatan kesehatan penduduk.
Pendekatan
epidemiologi yaitu :
a) Epidemiologi
Deskriptif yang mempelajari frekuensi, distribusi & perkembangan masalah
kesehatan pada populasi, meliputi :
· WHAT
(penyakit, masalah kesehatan), WHO (Umur, Sex, Etnis, Status kawin, pekerjaan),
WHERE (Lokal, Nasional, Internasional), WHEN(Sporadis, Endemis, Epidemis, Pandemi)
& WHY (Kenapa ada masalah/penyakit)
· TIME
dipengaruhi oleh : keberadaan penyebab pada waktu tertentu, perubahan lingkungan,
perubahan kriteria dan alat diagnosis serta kemajuan IPTEK, perubahan pada
penyakit karena usaha pencegahan & penanggulangan.
· PLACE
dipengaruhi oleh : iklim dan geografi, flora dan fauna, penyebaran dan
kepadatan penduduk, sistem pelayanan kesehatan, agama, adat istiadat.
· PERSON
dipengaruhi oleh : genetika tetap (jenis
kelamin, ras), biologik (umur, status gizi, kehamilan), perilaku individual (agama,
kepercayaan, mobilitas), sosial-ekonomi (pekerjaan, status perkawinan,
pendidikan).
· HOST
(Umur, Sex, Pendidikan, Pekerjaan)
· AGEN
(Bakteri, Parasit, Virus, Keturunan)
· ENVIRONTMEN
(Fisik, Biologik, Sosio-ekonomi)
b) Epidemiologi
Analitik yang mempelajari faktor-faktor yg menentukan distribusi hubungan sebab
akibat masalah kesehatan .
· Studi
intervensi / experimental
Perbedaan Clinical dengan
Community
Spesifikasi
|
Klinis
|
Masyarakat
|
Populasi
Tempat
Alat
Cara Diagnose
Terapi
|
Individu
RS, PUSKEMAS,
Klinik
Alat medis,
Physical diagnos
Anamnesis
Laboratorium
Obat, Rawat
Radiologi
|
Masyarakat
Desa,
Kecamatan
Epidemiologi
Biostatistik
Pengumpulan
data
Kesakitan /
kematian
Imunisasi,
Suluh, Sanitas
|
Istilah
dalam masalah kesehatan :
a. Epidemi
: masalah kesehatan pada daerah tertentu.
b. Pandemi
:
epidemi dengan penyebarannya meluas.
c. Endemi
: keadaan dimana masalah kesehatan
frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu lama.
d. Sporadik
: Masalah kesehatan pada wilayah tertentu
dimana frekuensi berubah-ubah menurut perubahan waktu.
e. Wabah
: kejadian berjangkitnya suatu
penyakit dalam masyarakat dengan jumlah penderita meningkat secara nyata
melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu, serta
dapat menimbulkan malapetaka.
2.2 Transmisi Penyakit
Transmisi penyakit dikenal juga
dengan penularan penyakit yang merupakan suatu mekanisme dimana penyebab
penyakit ditularkan dari seseorang kepada orang lain atau dari reservoir ke
hospes baru. Mekanisme penularan yang paling sering terjadi adalah melalui beberapa organ tubuh. Ada beberapa cara transmisi penyakit
yaitu :
a) Kontak
Kontak terbagi atas
dua, kontak langsung (cenderung terjadi di daerah perkotaan karena jumlah
penduduk yang padat), kontak tidak langsung (melalui benda-benda yang
terkontaminasi)
b) Inhalasi merupakan penularan melalui udara
atau pernafasan. Penyakitnya sering disebut “air borne infection”.
c) Melalui asupan makanan => penyakit saluran pencernaan, dimana dapat
dibagi lagi menjadi : Water Borne Disesase
(Air), Port D’entry nya mulut & kulit, Food Borne Disease (makanan), Milkborne Disease (susu).
d) Infeksi
dapat ditularkan melalui tangan, makanan atau minuman.
e) Penetrasi
pada kulit misalnya cacing tambang yang menembus kulit, gigitan vector (malaria)
dan melalui luka (tetanus).
f) Infeksi
melalui plasenta yaitu infeksi melalui plasenta ibu yang menderita penyakit
ketika mengandung misalnya, syphilis dan toxoplasmosis.
Menurut John Bordon, model segitiga
epidemiologi menggambarkan interaksi tiga komponen penyakit yaitu Manusia
(Host), penyebab (Agent) dan lingkungan (Enviromet). Suatu penyakit dapat terjadi karena
adanya ketidakseimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih di
kenal dengan model triangle epidemiologi atau triad epidemiologi yang
menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba) mudah
diisolasikan dengan jelas dari lingkungan.
Triad Epidemiologi
2.3 Morbiditas dan Mortalitas
Morbiditas
Semua gangguan pada fungsi
dan struktur tubuh seseorang dianggap sebagai penyakit. Morbiditas merupakan
derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi. Morbiditas mengacu
pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi
tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang
beresiko. Setiap kejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan dapat
diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi.
Mortalitas
Mortalitas adalah ukuran jumlah
kematian pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan.
Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu
per tahun. Pada masyarakat Indonesia terdapat beberapa hal yang
sering mengakibatkan kematian seperti degenerasi organ vital, status penyakit, Bunuh
diri, Kecelakaan, Pembunuhan, Bencana Alam.
2.4 Penelitian Epidemiologi
Penelitian epidemiologi dapat
dilakukan dengan cara :
a) Penelitian Eksperimental yaitu intervensi
atau perlakuan khusus pada obyek yang diteliti baik secara keseluruhan
sampel atau secara randomisasi (eksperimental
murni), atau dapat juga dilakukan secara non randomisasi (eksperimental semu).
b) Penelitian observasional dapat
dilihat dari peristiwa secara alami tanpa ada perlakuan khusus terhadap
kelompok yang diteliti.
c) Penelitian
deskriptif yaitu
untuk mengetahui jumlah kasus baru dan lama dalam periode tertentu dengan Who, When dan Where. Penelitian
ini digunakan untuk mengetahui sifat kejadian tersebut dalam masyarakat
serta kecenderungannya untuk masa mendatang.
d) Penelitian
analitik dapat dilakukan dalam mencari
faktor penyebab serta hubungan sebab akibat terjadinya penyakit maupun gangguan
kesehatan lainnya.
Ø Cross sectional study merupakan penelitian penyakit dan penyebab
atau faktor resiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati hubungan
antara faktor resiko dengan akibat yg terjadi berupa penyakit atau keadaan
kesehatan tertentu dalam waktu yang bersamaan, ditanya masalahnya (akibat)
sekaligus penyebabnya (faktor resikonya).
Ø Case controle study, didasarkan pada kejadian penyakit yang sudah ada sehingga
memungkinkan untuk menganalisa dua kelompok tertentu yakni kelompok kasus yangg
menderita penyakit atau terkena akibat yang diteliti, dibandingkan dengan
kelompok yang tidak menderita atau tidak terkena akibat.
Ø Cohort study yaitu penelitian observasional analitik yang didasarkan
pada pengamatan sekelompok penduduk tertentu dalam jangka waktu tertentu. Dalam
hal ini kelompok penduduk yang diamati merupakan kelompok penduduk dengan 2
kategori tertentu yakni yang terpapar dan yang tidak terpapar terhadap faktor
yang dicurigai sebagai faktor penyebab.
2.5 Pengukuran Epidemiologi
1.
Incidence Rate
Incidence
rate dari suatu penyakit tertentu adalah jumlah kasus baru yang terjadi di
kalangan penduduk selama periode waktu tertentu.
Jumlah kasus baru suatu penyakit
selama periode tertentu
Incidence
Rate = ------------------------------------------------------------------ x
1000
Populasi
yang mempunyai resiko
2.
Attack Rate
Jumlah
penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama.
Jumlah kasus selama
epidemi
Attack
Rate = --------------------------------------------- x 1000
Populasi yang mempunyai
resiko-resiko
3.
Prevalence Rate
Prevalence rate mengukur jumlah orang di kalangan
penduduk yang menderita suatu penyakit pada satu titik waktu tertentu.
Jumlah kasus-kasus
penyakit yang ada pada satu titik waktu
Prevalence
Rate = ------------------------------------------- x 1000
Jumlah penduduk
seluruhnya
4.
Period Prevalence
Digunakan
untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit
Kanker dan Kelainan Jiwa.
Jumlah kasus
penyakit selama periode
Period
Prevalence = ---------------------------------------------- x 1000
Penduduk rata-rata
dari periode tersebut
(mid
period population)
5.
Crude Death Rate (CDR)
Jumlah kematian di
kalangan penduduk
di
suatu daerah dalam 1 tahun
Crude
Death Rate = ---------------------------------------------- x 1000
Jumlah penduduk rata-rata (pertengahan
tahun, di daerah & tahun yang sama)
6. Age Specific Death
Rate (Angka Kematian pada Umur Tertentu)
Sebagai
contoh : age specific death rate pada golongan umur 20-30 tahun
Jumlah kematian antara umur 20-30 tahun
di suatu daerah dalam waktu 1 tahun
Age
Specific Death Rate = ----------------------------------------------------- x
1000
Jumlah penduduk berumur antara 20-30 tahun
pada daerah dan tahun yang sama
7. Cause Disease
Specific Death Rate (Angka Kematian Akibat Penyakit Tertentu)
Sebagai
contoh kematian karena TB :
Jumlah kematian karena TBC di
1 daerah dalam waktu 1 tahun
Cause
(TB) Specific Death Rate = ------------------------------------------------ x
1000
Jumlah penduduk rata-rata (pertengahan
tahun) pada daerah dan
tahun yang sama
2.6 Peran perawatan dalam epidemiologi
Perawat sebagai tenaga kesehatan memiliki peranan yang
sangat penting dalam epidemiologi, hal ini dapat dilihat dalam penerapan community
health nursing (CHN) atau keperawatan kesehatan masyarakat, yang merupakan
ilmu pengetahuan epidemiologi sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada
pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset
epidemiologi.
Metode epidemiologi dapat digunakan sebagai standard
kesehatan, disajikan sebagai alat untuk memperkirakan kebutuhan masyarakat.
Kemudian metode epidemiologi juga dapat digunakan untuk melakukan monitoring
perubahan status kesehatan masyarakat, evaluasi pengaruh program pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan.
Perawat
menggunakan hasil riset/studi epidemiologi sebagai informasi awal dalam membuat
kerangka acuan untuk perencanaan dan evaluasi program intervensi masyarakat,
mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan, karena
riset epidemiologi dapat memunculkan badan pengetahuan (body of knowledge)
termasuk riwayat asal penyakit, pola terjadinya penyakit, dan faktor-faktor
resiko tinggi terjadinya penyakit. Adapun program yang dapat dilakukan perawat
berdasarkan riset epidemiologi adalah Program utama pencegahan difokuskan pada
menjaga jarak perantara penyakit dari host/tuan rumah yang rentan, pengurangan
kelangsungan hidup agent, penambahan resistensi host dan mengubah kejadian
hubungan host, agent, dan lingkungan. Kedua, program mengurangi resiko dan
screening, ketiga : strategi mencegah pada pribadi perawat dengan body of
knowlwdge yang berasal dari riset epidemiologi, sebagai dasar untuk
pengkajian individu dan kebutuhan kesehatan keluarga dan intervensi perencanaan
perawatan.
0 komentar:
Posting Komentar